Sabtu, 02 Januari 2010

Etika produksi dalam Islam

Kegiatan produksi merupakan mata rantai dari konsumsi dan distribusi. Kegiatan produksilah yang menghasikan barang dan jasa, kemudian dikonsumsi oleh para konsumen. Tanpa produksi maka kegiatan ekonomi akan berhenti, begitu pula sebaliknya. Untuk menghasilkan barang dan jasa kegiatan produksi melibatkan banyak faktor produksi. Dalam Islam, seluruh kegiatan produksi terikat pada tataran nilai moral dan teknikal yang Islami. Nilai-nilai moral itulah yang kemudian membuat system ekonomika Islam lebih berpihak pada kesejahteraan masyarakan secara umum. Seperti yang dikatakan Mannan bahwa produksi dalam Islam haruslah memenuhi criteria objektif yang dinilai uang, juga criteria subjektif yang dinilai dengan adanya etika dalam berproduksi.
Nilai-nilai dan norma dalam berproduksi mengingatkan kita akan pentingnya memperhatikan; peringatan Allah akan kekayaan alam, bahwa bekerja sendi utama produksi, berproduksi dalam lingkaran yang halal, perlindungan kekayaan alam, perlindungan kekayaan alam. Semuanya terangkum dalamsatu pemahaman bahwa dalam Islam segalaaktifitas hiduptermasuk dalam ekonomi, hendaknya bermuara dan berujung pada upaya untuk mencari Keridhoan Allah. Begitu pula dalam melaksanakan aktifitas produksi, tidak hanya berdasarkan pada aktifitas menghasilkan daya guna suatu barang belaka, melainkan sebagai upaya menjalankan tugas manusia sebagai khalifah di muka bumi ini.

sumber:
http://agustianto.niriah.com/2008/10/04/etika-produksi-dalam-islam/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar